Masyarakat Indonesia adalah orang-orang yg ramah. Social media dan politik yang kemudian menjadikan mereka tak beradab.
Saya mengibaratkan foto saya ini seperti kumpulan manusia
Indonesia yang menggunakan kaos yang sama dan berkerumun di Bundaran HI (Hotel Indonesia) pagi tadi.
Berseragam sama, berkumpul, meneriakkan hal yang sama, membuat mereka merasa
kuat dan superior.
Dengan yel-yel agamis yang membuat mereka seakan dicintai
penciptanya, mereka mengklaim berada di jalan Tuhan. Ghirah mereka membuncah
seakan langit mendukung mereka.
Hal yang membuat mereka merasa punya legitimasi untuk mengacungkan telunjuk menunjuk orang yang tak seragam dengan mereka PASTI di jalur
berseberangan dengan mereka. Negatif, setan, neraka, buruk.
Mereka lupa. Mereka tak ubahnya seperti preman yang gemar
berkumpul di pinggir jalan, merasa kuat karena didukung minuman beralkohol, dan
menakuti setiap orang yang lewat depan mereka.
Masyarakat Indonesia kini lupa akan akar budaya yang penuh
keramahtamahan. Mereka mabuk politik dan tumpul akan ilmu agama. Beringas bak
binatang. Terhasut jejaring sosial di dunia maya.
Ampuni kami, Tuhan... Atas ketidaktahuan kami
menggunakanmu sebagai tameng pembenaran laku kami.
No comments:
Post a Comment